Pemilihan presiden AS yang akan datang pada tanggal 5 November 2024, diantisipasi akan menimbulkan volatilitas yang signifikan di pasar keuangan. Secara historis, pemilihan umum telah memengaruhi dinamika pasar, dan persaingan saat ini antara Wakil Presiden Kamala Harris dan mantan Presiden Donald Trump tidak terkecuali.
Analisis terbaru menunjukkan bahwa kemenangan Trump dapat menguntungkan pasar ekuitas dalam jangka pendek, terutama sektor-sektor seperti perbankan, mata uang kripto, energi, dan asuransi kesehatan, karena kebijakannya yang pro-bisnis. Sebaliknya, kebijakan Harris mungkin akan menguntungkan sektor-sektor seperti pembangunan rumah, perawatan kesehatan, dan energi terbarukan, dengan fokus pada insentif pajak, pengurangan biaya perawatan kesehatan, dan komitmen terhadap lingkungan.
Para investor bersiap untuk menghadapi potensi fluktuasi pasar, dengan indeks volatilitas yang mencerminkan ketidakpastian yang meningkat. Indeks Ice BofA Move, yang mengindikasikan pergerakan pasar Treasury di masa depan, melonjak hampir 40% di bulan Oktober, mencapai level tertinggi dalam lebih dari satu tahun. Demikian pula, indeks VIX, yang mengukur volatilitas pasar saham, telah menunjukkan nilai tertinggi yang tidak biasa dibandingkan dengan volatilitas yang sebenarnya.
Dengan kondisi seperti ini, investor disarankan untuk memantau portofolio mereka dengan cermat dan mempertimbangkan strategi untuk mengurangi potensi risiko. Menjaga likuiditas yang memadai dan terus mengikuti perkembangan pasar dapat membantu menavigasi volatilitas yang diantisipasi selama periode pemilu ini.
Tingkat inflasi tahunan di Zona Euro meningkat menjadi 2,5% pada Januari 2025, naik dari 2,4% pada Desember, menurut perkiraan awal.
Detail Volatilitas Meningkat di Seluruh Pasar Terkait Tarif Trump (02.03.2025)The Fed mempertahankan suku bunga stabil, sementara ECB memotong suku bunga menjadi 2,75% dan mengisyaratkan pelonggaran lebih lanjut.
Detail Dolar Rebound karena Kebijakan Fed, Penguatan PDB, dan Tarif Trump (03 - 07 Jan)Indeks dolar AS rebound, didukung oleh pertumbuhan PDB yang solid, sikap hawkish the Fed, dan tarif 25% Trump terhadap Meksiko dan Kanada. EUR/USD turun karena ekspektasi penurunan suku bunga ECB, sementara GBP/USD tergelincir di tengah penguatan dollar dan antisipasi pelonggaran BoE. Yen menguat ke 154 per dollar karena spekulasi kenaikan suku bunga BoJ meningkat.
DetailBergabunglah dengan Channel Telegram Kami dan Berlangganan Sinyal Trading Kami secara Gratis!
Bergabunglah dengan Telegram!