Buka Akun

Pivot Point: Definisi, Strategi, dan Penggunaan Praktis

Pivot Point: Definisi, Strategi, dan Penggunaan Praktis
Daftar Isi

    Pivot Point adalah alat bantu praktis yang digunakan trader untuk mengidentifikasi titik balik pasar yang potensial. Perangkat ini membantu memprediksi level support dan resistance untuk sesi saat ini dengan menganalisis level harga dari sesi trading sebelumnya.

    Apa yang dimaksud dengan Pivot Point?

    Pivot Point adalah alat analisis teknikal yang digunakan untuk mengidentifikasi level harga utama di mana pasar mungkin berubah arah. Pivot Point dihitung berdasarkan harga tertinggi, terendah, dan penutupan sesi perdagangan sebelumnya dan bertindak sebagai referensi bagi para pedagang untuk memprediksi level support dan resistance. Hal ini membuatnya sangat berguna untuk merencanakan perdagangan di pasar yang bergejolak dan stabil.

    Pivot Point dan Tren Pasar

    Pivot Point sangat membantu dalam menentukan apakah pasar sedang dalam tren bullish atau bearish. Pivot Point berfungsi sebagai panduan bagi para trader untuk mengamati potensi pembalikan harga atau penembusan selama sesi trading.

    Jika harga bergerak di atas Pivot Point, ini mengindikasikan tren bullish, yang menunjukkan bahwa pembeli memegang kendali. Hal ini sering kali membawa harga menuju level resistance (R1, R2), di mana para trader dapat menetapkan target profit atau mengevaluasi momentum lebih lanjut.

    Di sisi lain, jika harga jatuh di bawah Pivot Point, ini menandakan tren bearish, yang berarti penjual memegang kendali. Dalam kasus seperti itu, harga biasanya bergerak menuju level support (S1, S2), di mana para trader dapat mengambil keuntungan atau bersiap untuk potensi pembalikan arah.

    Pivot Point menyediakan cara yang mudah untuk mengukur sentimen pasar dan merencanakan trading berdasarkan hubungan harga dengan level-level penting ini.

    Cara Menghitung Pivot Point

    Pivot Point dihitung menggunakan rumus yang menyediakan kerangka kerja untuk mengidentifikasi level support dan resistance dalam trading. Di bawah ini, kita akan menjelajahi metode kalkulasi paling umum yang disebut sistem 5 poin, serta pendekatan alternatif seperti metode Tom DeMark dan Pivot Point mingguan atau bulanan untuk strategi jangka panjang.

    Sistem 5 Poin Standar

    Sistem 5 poin adalah metode yang paling terkenal untuk menghitung Pivot Point. Sistem ini menggunakan harga tertinggi, terendah, dan penutupan sesi perdagangan sebelumnya untuk menghitung Pivot Point dan level support dan resistance terkait.

    Level-level ini menyoroti zona resistensi potensial di R1 dan R2, serta area support di S1 dan S2.

    Metode Tom DeMark

    Tom DeMark mengembangkan sebuah pendekatan alternatif yang menyesuaikan perhitungan Pivot Point berdasarkan hubungan antara harga pembukaan dan penutupan sesi sebelumnya. Metode ini sangat berguna bagi para trader yang mencari Pivot Point yang lebih dinamis.

    Kondisi Rumus untuk Pivot Point
    If Open > Close P = ((High x 2) + Low + Close)) / 4
    If Open < Close P = ((Low x 2) + High + Close)) / 4
    If Open = Close P = ((High + Low + (Close x 2)) / 4

    Nilai P yang dihasilkan kemudian digunakan untuk menghitung level support dan resistance hari ini, mirip dengan metode standar:

    • Support Level (Bawah): (P/2) – Atas
    • Resistance Level (Atas): (P/2) – Bawah
    • Pivot Points: Harga tertinggi, terendah, dan penutupan dari minggu atau bulan sebelumnya.

    Sementara sistem 5 poin standar didasarkan pada data harian, Pivot Point mingguan dan bulanan lebih disukai oleh swing trader atau trader posisi yang berfokus pada tren jangka panjang.

    Cara Menggunakan Pivot Point dalam Trading

    Analisis Pivot Point memberikan wawasan berharga kepada para trader mengenai level-level harga utama, membantu mereka mengamati tren pasar dan menyempurnakan strategi masuk atau keluar. Mari kita lihat lebih dekat bagaimana Pivot Point dapat digunakan secara efektif dalam perdagangan intraday dan swing trading.

    Untuk Day Trading

    Trader harian mengandalkan Pivot Point untuk menganalisis sentimen pasar dan mengidentifikasi level S/R yang dapat ditindaklanjuti dalam satu sesi trading.

    Mereka sering mencari pembalikan harga di dekat level-level ini. Jika harga mendekati level support (S1) dan memantul ke atas, ini dilihat sebagai peluang beli. Sebaliknya, jika harga menguji level resistance (R1) dan berbalik ke bawah, ini menandakan peluang jual.

    Ketika harga menembus di atas atau di bawah level resistance atau support, ini mengindikasikan momentum yang kuat ke arah tersebut dan disebut sebagai penembusan. Jika harga menembus di atas R1, ini adalah sinyal bullish, yang menunjukkan bahwa harga mungkin akan menuju R2. Jika harga turun di bawah S1, ini adalah sinyal bearish, yang menunjukkan S2 sebagai target berikutnya.

    Untuk Swing Trading

    Swing trader menggunakan harga tertinggi, terendah, dan penutupan dari minggu sebelumnya untuk menentukan Pivot Point dan level S/R yang sesuai.

    Poin Pivot mingguan bertindak sebagai referensi untuk pergerakan harga selama minggu berikutnya. Pivot Point ini sangat berguna untuk mengidentifikasi zona pembalikan dan titik-titik penembusan di pasar yang sedang tren.

    Para analis juga dapat menggunakan Pivot Point untuk memprediksi level-level support dan resistance jangka panjang. Jika harga mendekati R1 mingguan dan berbalik ke bawah, swing trader dapat mempertimbangkan untuk memasuki posisi jual. Demikian pula, jika harga memantul dari S1 mingguan, ini dapat menandakan peluang beli.

    Interaksi dengan Indikator Lain

    Meskipun Pivot Point adalah alat yang kuat, efektivitasnya dapat diperkuat dengan menggabungkannya dengan indikator teknikal lainnya.

    Menggunakannya dengan alat bantu seperti Fibonacci retracement, moving average, dan pola kandil dapat memberikan pandangan yang lebih komprehensif mengenai pasar.

    Pivot Point dan Fibonacci Retracement

    Pivot Point menyediakan level-level kunci dari support dan resistance, sementara Fibonacci retracement menyoroti zona-zona pembalikan potensial di dalam sebuah tren. Jika Pivot Point sejajar dengan level Fibonacci, maka hal ini memperkuat potensi pembalikan arah atau penembusan.

    Katakanlah EUR/USD mendekati Pivot Point di 1.1000, yang juga bertepatan dengan level retracement Fibonacci 50% dari tren sebelumnya. Trader mungkin mengharapkan dukungan kuat di sini dan mencari peluang beli.

    Pivot Point dan Rata-rata Bergerak

    Jika harga diperdagangkan di atas moving average dan menembus di atas Pivot Point, ini menandakan momentum bullish. Sebaliknya, jika harga berada di bawah moving average dan menembus di bawah Pivot Point, ini menunjukkan momentum bearish.

    Bayangkan seorang trader yang menganalisis emas (XAU/USD) melihat harga bertahan di atas rata-rata pergerakan 50 hari sambil menembus R1. Ini mengindikasikan momentum bullish yang kuat dan memvalidasi potensi posisi beli.

    Pivot Point dan Pola Candle

    Pola-pola kandil, seperti doji, pola engulfing, atau formasi palu, memberikan wawasan tentang aksi harga dan sentimen pasar. Ketika pola-pola ini terbentuk di dekat Pivot Point, pola-pola ini bertindak sebagai konfirmasi untuk potensi pembalikan atau penembusan.

    Hammer bullish yang terbentuk di dekat S1 dapat mengindikasikan pembalikan yang kuat ke atas; atau pola engulfing bearish di dekat R1 dapat mengonfirmasi penolakan resistensi dan potensi pergerakan ke bawah.

    Di sini, Anda dapat melihat bagaimana Pivot Point berinteraksi dengan pergerakan harga pada grafik dummy GBP/USD. Level PP, R1, dan S1 ditandai pada grafik. Sebuah candle bearish engulfing disorot di dekat R1, yang mengindikasikan potensi pembalikan ke arah PP.

    Kelebihan dan Keterbatasan

    Pivot Point adalah alat yang populer dalam analisis teknikal karena kesederhanaan dan keefektifannya. Namun, mari kita telusuri aplikasi praktisnya dengan lebih baik.

    • Pivot Point hanya membutuhkan harga tertinggi, terendah, dan penutupan dari sesi sebelumnya. Hal ini membuatnya mudah untuk dihitung.
    • Pivot Point dapat digunakan di berbagai pasar, termasuk forex, komoditas, saham, dan indeks. Pivot Point juga efektif di berbagai kerangka waktu, sehingga cocok untuk strategi intraday dan swing.

    Di sisi lain, ada beberapa keterbatasan

    • Indikator ini tidak selalu akurat di pasar yang bergejolak.
    • Karena dihitung menggunakan data masa lalu, mereka mungkin tidak selalu mencerminkan kondisi pasar saat ini.
    • Di pasar yang sedang tren kuat, harga dapat secara konsisten menembus level Pivot tanpa berbalik arah, sehingga mengurangi keandalannya dalam analisis.

    Cara Menambahkan Pivot Point di Platform Trading

    Menambahkan indikator Pivot Point ke MT5 atau cTrader cukup mudah. 

    1. Anda mungkin perlu mengunduh indikator khusus ini dari pasar online platform trading.
    2. Untuk MetaTrader 5: https://www.mql5.com/en/code/95
    3. Masuk ke akun Anda (platform)
    4. Pilih aset yang ingin Anda analisis dan buka grafiknya.
    5. Buka bagian Indikator, klik Sisipkan, lalu klik Indikator.
    6. Pilih indikator Pivot Point dari daftar. Sesuaikan pengaturan seperti kerangka waktu, dan terapkan.
    Bergabung dengan Komunitas Bergabung dengan Komunitas
    Jadilah anggota komunitas kami!

    Bergabunglah dengan Channel Telegram Kami dan Berlangganan Sinyal Trading Kami secara Gratis!

    Bergabunglah dengan Telegram!