Buka Akun

Apa itu Margin?

Apa itu Margin?
Daftar Isi

    Margin adalah jumlah minimum jaminan uang yang harus dipertahankan oleh investor di akun mereka untuk membuka posisi perdagangan. Jaminan ini memungkinkan investor untuk meningkatkan posisi mereka, memungkinkan mereka untuk mengambil posisi yang lebih besar daripada modal yang tersedia.

    Menggunakan margin memiliki keuntungan dan risiko. Investor dapat mengambil posisi pasar yang lebih besar dengan modal yang lebih kecil, sehingga meningkatkan potensi keuntungan yang lebih tinggi. Namun, ketika trading dengan margin, ada juga risiko kehilangan modal dengan cepat jika pasar bergerak secara tidak terduga.

    Margin dalam Trading Forex

    Margin adalah salah satu elemen fundamental yang memungkinkan investor untuk melakukan perdagangan dengan leverage pada pasangan mata uang. Melalui penggunaan margin di pasar Forex, investor dapat mengambil posisi besar dengan modal yang kecil.

    Margin dihitung berdasarkan rasio leverage tertentu. Contohnya, saat trading dengan broker yang menawarkan rasio leverage 1:100, investor hanya perlu mempertahankan margin sebesar $1.000 untuk membuka posisi sebesar $100.000.

    Saat investor membuka posisi, broker mengunci sejumlah margin di akun untuk memastikan bahwa posisi tersebut dapat dipertahankan. Ketika investor membuka lebih banyak posisi, sebagian besar dana yang tersedia di akun menjadi margin yang digunakan, yang disimpan sebagai jaminan oleh broker. Sisa dana di akun, yang dapat digunakan untuk membuka posisi baru, disebut sebagai ekuitas yang dapat digunakan.

    Tingkat margin menunjukkan rasio ekuitas investor saat ini terhadap margin yang digunakan dan biasanya dinyatakan dalam persentase. Ini adalah indikator status risiko investor dan keamanan posisi mereka. Jika levelnya rendah, posisi investor berisiko lebih tinggi, dan kemungkinan menerima margin call meningkat.

    Rumus yang digunakan untuk menghitung level margin adalah sebagai berikut:

    Tingkat Margin = (Ekuitas / Margin yang digunakan) x 100

    Rumus ini menunjukkan keseimbangan antara ekuitas saat ini dan margin yang digunakan di akun investor. Contohnya, jika investor memiliki $10.000 ekuitas dan $2.000 margin terpakai, maka level margin adalah 500%. Ini menunjukkan bahwa ada margin yang cukup untuk menjaga posisi investor tetap terbuka.

    Jika level turun di bawah ambang batas tertentu, broker biasanya mengeluarkan margin call kepada investor. Dalam hal ini, investor harus menyetor dana tambahan ke dalam akun atau menutup beberapa posisi. Semakin tinggi level margin, semakin kuat kemampuan investor untuk mempertahankan posisi mereka. Investor harus memantau tingkat margin mereka dengan cermat dan menyesuaikan strategi manajemen risiko mereka.

    Bagaimana Margin Bekerja?

    Margin adalah mekanisme yang memungkinkan investor untuk meminjam modal yang ada untuk mengambil posisi yang lebih besar di pasar keuangan. Ini memungkinkan investor untuk membuka posisi dengan meminjam dari broker.

    Contohnya, dengan rasio leverage 1:100, investor yang ingin membuka posisi $100.000 hanya membutuhkan margin $1.000. Sisa $99.000 disediakan oleh broker.

    Komponen Perdagangan Margin

    • Margin Minimum: Jumlah minimum jaminan yang harus dipertahankan oleh investor di akun mereka untuk membuka posisi. Margin minimum bervariasi tergantung pada jenis aset yang diperdagangkan, kondisi pasar, dan kebijakan broker.
    • Margin Awal: Jumlah jaminan yang harus disetorkan oleh investor untuk memulai suatu posisi. Margin ini memengaruhi ukuran posisi terbesar yang dapat diambil investor dengan menggunakan leverage dan dinyatakan sebagai persentase dari nilai total posisi.
    • Margin Pemeliharaan: Jaminan minimum yang harus dipertahankan oleh investor di akun mereka untuk mempertahankan perdagangan terbuka dikenal sebagai margin pemeliharaan. Pialang dapat mengeluarkan margin call jika level margin akun investor turun di bawah margin.

    Hubungan Antara Margin dan Leverage

    Leverage memungkinkan investor untuk mengambil posisi yang lebih besar dengan menggunakan kelipatan dari modal sendiri. Margin, di sisi lain, mengacu pada jumlah jaminan yang perlu dipertahankan di akun untuk membuka dan mempertahankan posisi yang lebih besar ini.

    Ketika rasio leverage meningkat, margin yang diperlukan untuk membuka posisi menurun. Contohnya, dengan rasio leverage 1:100, investor hanya perlu mempertahankan margin $1.000 untuk membuka posisi $100.000. Dalam skenario ini, leverage memungkinkan investor untuk mengambil posisi yang lebih besar, sementara margin mewakili jaminan yang diperlukan untuk menjaga posisi ini tetap terbuka.

    Rasio leverage yang tinggi dapat menimbulkan risiko besar, karena pergerakan harga yang kecil di pasar dapat dengan cepat mengurangi level margin di akun investor, yang berpotensi menyebabkan margin call.

    Apa itu Margin Call?

    Margin call terjadi saat level margin di akun trader turun di bawah level minimum yang ditetapkan broker. Dalam situasi ini, broker memberi tahu trader bahwa dana tambahan perlu disetorkan.

    Jika trader tidak menyetor dana yang diperlukan, broker dapat menutup paksa posisi terbuka trader untuk mengurangi risiko kerugian lebih lanjut.

    Contoh Margin Call dalam Forex

    Detail Akun:

    • Saldo Akun: $1.000
    • Leverage 1:100
    • Ukuran Posisi: 1 lot (100.000 unit)
    • Persyaratan Margin: 1% (setara dengan margin $1.000 untuk 1 lot)
    • Level Margin Call: 100%
    • Level Stop Out: 30%

    Skenario

    Katakanlah seorang trader membuka posisi 1 lot di EUR/USD pada 1.2000, dengan leverage 1:100. Margin yang dibutuhkan untuk mempertahankan posisi ini adalah $1.000.

    Karena saldo akun trader adalah $1.000, level margin awalnya dimulai dari 100%. Trader tidak memiliki margin bebas yang tersedia untuk membuka perdagangan tambahan. Saat pasar bergerak, nilai posisi terbuka berfluktuasi, yang secara langsung memengaruhi ekuitas trader.

    Pergerakan Pasar:

    Pasar mulai bergerak melawan trader, dan harga EUR/USD turun dari 1.2000 ke 1.1900. Penurunan 100 pip ini mengakibatkan kerugian sebesar $1.000 (100 pip x $10 per pip untuk lot standar).

    Pemicu Margin Call:

    Ketika ekuitas trader turun menjadi $0 (karena kerugian sama dengan saldo akun), level margin turun di bawah level margin call 100%. Level margin trader sekarang mencerminkan bahwa tidak ada ekuitas yang tersisa untuk menutup posisi.

    Apa yang terjadi selanjutnya:

    Broker mengeluarkan margin call, memberi tahu trader bahwa dana tambahan diperlukan untuk mempertahankan posisi terbuka. Trader harus menyetor lebih banyak dana untuk memulihkan level margin atau menutup beberapa posisi untuk mengurangi persyaratan margin.

    Stop Out:

    Jika trader tidak merespons margin call, dan pasar terus bergerak tidak menguntungkan, menyebabkan kerugian lebih lanjut, broker akan melakukan stop out. Ini terjadi ketika ekuitas turun hingga 30% dari margin yang dibutuhkan.

    Dalam hal ini, dengan level stop-out 30%, broker akan secara otomatis menutup posisi trader saat ekuitas turun menjadi $300 (30% dari persyaratan margin $1.000). Penutupan paksa ini untuk mencegah kerugian lebih lanjut dan melindungi modal broker.

    Apa yang dimaksud dengan Stop Out?

    Stop Out adalah proses di mana broker secara otomatis menutup posisi trader saat level margin turun di bawah ambang batas tertentu. Ini terjadi ketika margin yang tersedia di akun trader tidak mencukupi untuk mempertahankan posisi terbuka.

    Ketika level Stop Out tercapai, broker mulai menutup posisi yang paling tidak menguntungkan terlebih dahulu, dan proses ini berlanjut hingga level margin kembali ke level yang dapat diterima.

    Hubungan Antara Margin Call & Stop Out

    Margin call adalah peringatan yang dikeluarkan oleh broker kepada trader saat level margin di akun trader jatuh di bawah ambang batas tertentu. Peringatan ini memberi tahu trader bahwa dana tambahan harus didepositkan untuk mempertahankan posisi terbuka. Jika trader tidak menambahkan lebih banyak dana dan pasar terus bergerak melawan posisi trader, level margin akan turun lebih jauh.

    Dalam situasi ini, level Stop Out menjadi aktif. Broker akan mulai menutup posisi ketika level margin turun di bawah level Stop Out untuk mengurangi kerugian trader dan melindungi akun. Proses ini berlanjut hingga level margin kembali ke level yang dapat diterima.

    Keuntungan dari Perdagangan Margin

    • Perdagangan margin memungkinkan investor untuk berdagang dengan jumlah yang lebih besar dari modal mereka sendiri.
    • Ini memberi investor kesempatan untuk mengambil posisi pasar yang lebih besar dengan menggunakan leverage.
    • Perdagangan margin memberi investor kesempatan untuk membuka posisi di beberapa aset secara bersamaan.
    • Ini memudahkan untuk memanfaatkan peluang jangka pendek di pasar, karena investor dapat berdagang dengan cepat dan fleksibel menggunakan margin.
    • Hal ini memungkinkan investor untuk menggunakan modal mereka dengan lebih efisien.
    • Investor memiliki kesempatan untuk mendapatkan keuntungan besar dengan modal kecil, yang menjadi sangat menarik ketika rasio leverage tinggi digunakan.

    Risiko Perdagangan Margin

    • Penggunaan leverage yang tinggi dapat menyebabkan kerugian besar bahkan dengan pergerakan harga yang kecil di pasar.
    • Risiko margin call mungkin mengharuskan investor untuk menyetor dana tambahan untuk mencegah penutupan posisi mereka.
    • Risiko Stop Out meningkat jika tingkat margin terlalu rendah, menyebabkan broker menutup posisi secara paksa.
    • Risiko kehilangan seluruh modal adalah kemungkinan dalam perdagangan margin, di mana investor dapat kehilangan seluruh akun mereka.
    • Stres emosional dapat muncul dari keuntungan atau kerugian yang cepat dalam perdagangan margin, yang berpotensi mempengaruhi pengambilan keputusan investor.
    • Volatilitas pasar dapat meningkatkan risiko pergerakan pasar yang tiba-tiba dan tidak terduga dalam perdagangan margin.

    Pertanyaan Umum tentang Margin

    Apa kesalahan paling umum dalam perdagangan margin?

    Salah satu kesalahan umum dalam perdagangan margin adalah mengambil risiko berlebihan dengan menggunakan leverage tinggi. Kesalahan lain yang sering terjadi adalah manajemen risiko yang tidak memadai, tidak memeriksa level margin secara teratur, dan salah menilai kondisi pasar. Selain itu, membuat keputusan emosional seperti panic selling atau merealisasikan keuntungan sebelum waktunya juga merupakan kesalahan umum di kalangan trader.

    Bagaimana cara menghindari margin call?

    Untuk menghindari margin call, penting untuk fokus pada manajemen risiko dan mempertahankan margin yang cukup di akun Anda. Menjaga rasio leverage pada tingkat yang wajar dapat membantu meminimalkan dampak pergerakan harga yang kecil. Meninjau posisi Anda secara teratur dan memantau level margin Anda dapat mempersiapkan Anda untuk menghadapi pergerakan pasar yang tiba-tiba. Menggunakan order stop-loss untuk menutup posisi secara otomatis pada level kerugian yang telah ditentukan sebelumnya juga dapat membantu mencegah margin call.

    Bagaimana level Stop Out ditentukan?

    Level Stop Out ditentukan oleh broker dan menunjukkan titik di mana posisi trader akan ditutup secara otomatis jika level margin turun di bawah ambang batas ini. Biasanya dinyatakan dalam persentase, biasanya berkisar antara 20-30% pada sebagian besar broker.

    Apa yang harus dilakukan ketika level margin turun?

    Saat level margin turun, Anda bisa menambah saldo akun atau menutup beberapa posisi untuk menaikkan level margin. Atau, Anda bisa menghindari membuka posisi baru dan mengelola risiko posisi yang sudah ada untuk mencegah penurunan level margin lebih lanjut. Penurunan level margin menandakan peningkatan risiko margin call atau Stop Out, jadi penting untuk bertindak cepat dan bijaksana.

    Bagaimana cara mengelola faktor psikologis dalam trading margin?

    Mengelola tekanan psikologis dalam perdagangan margin melibatkan berpegang teguh pada strategi tertentu dan menghindari keputusan emosional. Karena trading dengan leverage memiliki risiko tinggi, kerugian dan keuntungan dapat terjadi dengan cepat. Oleh karena itu, menjaga ketenangan, membuat rencana trading yang disiplin, dan mematuhi rencana tersebut adalah poin utama.

    Apa yang dimaksud dengan risiko likuiditas dalam perdagangan margin?

    Risiko likuiditas dalam perdagangan margin mengacu pada risiko tidak dapat menutup posisi atau mengeksekusi perdagangan pada harga yang diinginkan karena tidak cukupnya pembeli atau penjual di pasar. Ketika likuiditas rendah, fluktuasi harga bisa sangat besar, dan level margin bisa turun dengan cepat. Hal ini meningkatkan risiko posisi ditutup oleh Stop Out. Untuk meminimalkan risiko likuiditas, penting untuk berdagang di pasar dengan volume perdagangan yang tinggi dan memantau kondisi pasar dengan cermat.

    Strategi apa yang dapat digunakan dalam perdagangan margin?

    Dalam perdagangan margin, penting untuk menggunakan strategi berdasarkan manajemen risiko. Misalnya, scalping melibatkan pembuatan trade yang cepat dan sering untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga jangka pendek. Swing trading bertujuan untuk memanfaatkan fluktuasi harga yang mungkin berlangsung beberapa hari hingga seminggu. Selain itu, strategi seperti hedging dapat digunakan untuk membatasi potensi kerugian dengan membuka posisi offset.

    Bagaimana sebaiknya rasio leverage dipilih dalam trading margin?

    Saat memilih rasio leverage, pertimbangkan toleransi risiko dan strategi trading Anda. Rasio leverage yang tinggi dapat meningkatkan potensi profit, tetapi juga memperbesar risiko. Rasio leverage yang lebih rendah memberikan keamanan yang lebih baik dan membuat Anda tidak terlalu rentan terhadap fluktuasi pasar.

    Bergabung dengan Komunitas Bergabung dengan Komunitas
    Jadilah anggota komunitas kami!

    Bergabunglah dengan Channel Telegram Kami dan Berlangganan Sinyal Trading Kami secara Gratis!

    Bergabunglah dengan Telegram!