Bollinger Bands adalah alat analisis teknikal populer yang digunakan oleh para trader untuk mengidentifikasi potensi pergerakan harga dan volatilitas di pasar finansial.
Dibuat oleh John Bollinger pada tahun 1980-an, band ini terdiri dari tiga garis: sebuah simple moving average (SMA) di tengah, dan dua garis deviasi standar di atas dan di bawahnya. Jarak antara band atas dan bawah melebar dan menyusut berdasarkan volatilitas pasar.
John Bollinger adalah seorang analis keuangan terkenal. Ia mengembangkan Bollinger Bands pada tahun 1980-an sebagai cara untuk mengukur volatilitas pasar dan mengidentifikasi peluang trading potensial.
Bollinger adalah pendiri dan presiden Bollinger Capital Management, sebuah perusahaan manajemen investasi yang menyediakan layanan untuk individu, perusahaan, perwalian, dan rencana pensiun. Melalui perusahaannya, ia telah membantu klien menavigasi kompleksitas perdagangan, menawarkan strategi investasi yang disesuaikan dan layanan manajemen portofolio.
Selain pekerjaannya di Bollinger Capital Management, John Bollinger adalah seorang penulis dan pendidik yang produktif. Dia telah menulis secara ekstensif tentang analisis teknikal, dan bukunya “Bollinger on Bollinger Bands” dianggap sebagai panduan definitif tentang subjek ini.
Bollinger adalah pembicara yang banyak dicari di berbagai konferensi industri dan ia juga berkontribusi pada berbagai publikasi keuangan.
Bollinger Bands adalah alat yang berguna dalam analisis teknikal, yang memberikan wawasan kepada para trader mengenai volatilitas harga dan tren.
Tujuan utama dari Bollinger Bands adalah untuk membantu para pedagang menentukan apakah suatu aset overbought atau oversold. Ketika harga aset bergerak mendekati pita atas, umumnya dianggap overbought. Sebaliknya, ketika harga mendekati pita bawah, maka dianggap oversold, yang mengindikasikan potensi peluang beli.
Selain mengidentifikasi kondisi overbought dan oversold, indikator ini juga digunakan untuk mengukur volatilitas. Ketika bands terpisah lebar, ini mengacu pada volatilitas tinggi, sedangkan bands sempit menunjukkan volatilitas rendah.
Salah satu aplikasi utama Bollinger Bands dalam analisis teknikal adalah mengidentifikasi penembusan. Contohnya, penembusan di atas band atas dapat mengindikasikan dimulainya tren bullish, sementara penembusan di bawah band bawah dapat menandakan dimulainya tren bearish.
Selain breakout, band juga digunakan untuk mendeteksi penekanan harga, di mana band menyempit, yang mengindikasikan berkurangnya volatilitas. Tekanan harga sering kali mendahului periode peningkatan volatilitas.
Sebelum membahas cara menggunakan Bollinger Bands secara efektif, penting untuk memahami poin penting: ketika harga menyentuh band atas, itu tidak secara otomatis menandakan penjualan, dan ketika harga menyentuh band bawah, itu tidak selalu mengindikasikan pembelian. John Bollinger sendiri menekankan hal ini dengan menyatakan, “Tidak ada satu pun dari label sebuah band yang dengan sendirinya merupakan sebuah sinyal.”
Selama tren yang kuat, harga dapat “berjalan di band,” yang berarti harga berulang kali menyentuh atau menembus band atas atau bawah. Fenomena ini terjadi selama tren naik dan tren turun, mengindikasikan momentum yang berkelanjutan.
Oleh karena itu, alih-alih mengambil tindakan langsung ketika harga menyentuh sebuah band, akan lebih bijaksana jika Anda mencari pola grafik tertentu seperti formasi “double bottom”, “classic M top”, atau “three push to high”. Pola-pola ini dapat memberikan sinyal yang lebih andal untuk potensi pembalikan atau kelanjutan.
Mari kita pelajari lebih dalam pola-pola grafik ini:
Double bottom adalah pola grafik pembalikan naik yang mengindikasikan potensi perubahan arah tren dari turun ke naik. Pola ini terbentuk setelah tren turun yang berkelanjutan dan ditandai dengan dua titik terendah yang berbeda pada tingkat harga yang kurang lebih sama, dengan puncak moderat di antara keduanya.
Pola double bottom menyerupai huruf “W”, dan kemunculannya menunjukkan bahwa tekanan jual menurun, dan minat beli meningkat.
Untuk mengidentifikasi double bottom, trader mencari fitur-fitur berikut:
Classic M Top adalah pola grafik pembalikan turun yang mengindikasikan potensi perubahan arah tren dari naik ke turun. Pola ini muncul setelah tren naik yang berkepanjangan dan ditandai dengan dua puncak terpisah pada tingkat harga yang hampir sama, dengan penurunan atau palung dangkal yang terjadi di antara keduanya.
Fitur utama Classic M Top adalah sebagai berikut:
“Three Pushes to High” adalah pola grafik pembalikan turun yang menandakan potensi pergeseran dari tren naik ke tren turun. Pola ini berkembang setelah tren naik yang berkepanjangan dan menampilkan tiga puncak berurutan, masing-masing lebih tinggi dari yang terakhir, dengan setiap puncak diikuti oleh kemunduran moderat.
Untuk mengidentifikasi pola “Three Pushes to High”, trader mencari fitur-fitur berikut:
Bollinger Bands dibuat dengan menggunakan dua deviasi standar, yang berakar pada sifat statistik distribusi normal dan konsep volatilitas. Standar deviasi mengukur seberapa jauh harga biasanya menyimpang dari Simple Moving Average (SMA), yang merupakan pita tengah.
Dengan menetapkan pita atas dan bawah dua deviasi standar dari SMA, Bollinger Bands menciptakan kisaran yang diharapkan mengandung sekitar 95% pergerakan harga sekuritas selama periode tertentu.
Ketika harga menyentuh atau bergerak di atas band atas, ini sering kali mengindikasikan bahwa aset mengalami momentum bullish yang kuat. Namun, ini bukan berarti sudah waktunya untuk menjual. Sebaliknya, pedagang harus menganalisis faktor dan pola tambahan dengan cermat untuk membuat keputusan yang tepat.
Ketika harga secara konsisten menyentuh atau melampaui band atas, ini menunjukkan momentum kenaikan yang berkelanjutan. Ini bisa menjadi sinyal untuk mempertahankan posisi beli dan mungkin menambahnya, asalkan indikator lain mengkonfirmasi tren naik.
Aspek penting lainnya yang perlu dipertimbangkan adalah volume yang menyertai pergerakan harga. Harga yang menyentuh band atas dengan volume tinggi dapat mengindikasikan tren yang kuat, sedangkan sentuhan dengan volume yang menurun dapat menandakan momentum yang melemah.
Kontak yang konsisten dengan lower band mengindikasikan momentum bearish yang berkelanjutan. Jika ini terjadi, trader dapat mempertimbangkan untuk mempertahankan atau menambah posisi jual. Penting untuk mencari tanda-tanda pembalikan arah, seperti divergensi bullish pada indikator momentum atau pembentukan pola pembalikan arah seperti double bottom.
Seperti halnya dengan upper band, volume adalah faktor kunci lain yang perlu diperhatikan. Sentuhan pada lower band dengan volume tinggi dapat mengindikasikan tekanan jual yang kuat dan kelanjutan tren turun. Sebaliknya, sebuah sentuhan dengan volume rendah dapat mengindikasikan bahwa tekanan jual berkurang, yang menandakan potensi pembalikan arah.
Harga menyentuh atau melampaui band atas menunjukkan kondisi overbought. Seperti yang terlihat pada contoh di bawah ini, setelah mencapai band atas, harga biasanya mundur ke arah band tengah atau band bawah.
Ketika harga menyentuh atau jatuh di bawah band bawah, ini menunjukkan kondisi oversold. Seperti yang terlihat pada contoh di bawah ini, setelah harga mencapai di bawah band bawah, harga sering kali menelusuri kembali ke band tengah dan atas.
Ketika band mengencang, ini mengindikasikan periode volatilitas rendah di pasar. Selama fase ini, harga cenderung bergerak dalam kisaran sempit, yang mencerminkan konsolidasi. Trader harus bersiap menghadapi potensi breakout atau breakdown, karena pengetatan band menandakan bahwa pergerakan harga yang besar akan segera terjadi.
Sebaliknya, Widening Bands menandakan peningkatan volatilitas di pasar. Hal ini terjadi ketika harga mulai berfluktuasi lebih luas, yang mengindikasikan bahwa pasar menjadi lebih aktif. Widening Bands dapat menandakan awal tren baru atau kelanjutan dari tren kuat yang sudah ada.
Aksi Bollinger Band | Apa yang Diindikasikan oleh Ini | Reaksi Potensial |
---|---|---|
Harga menyentuh atau bergerak di atas band atas | Potensi kondisi jenuh beli | Pertimbangkan untuk menjual, melakukan shorting, atau menetapkan order stop-loss yang lebih ketat |
Harga menyentuh atau jatuh di bawah band bawah | Potensi kondisi jenuh jual | Pertimbangkan untuk membeli atau menetapkan order stop-loss yang lebih ketat |
Pita tengah (rata-rata bergerak) miring ke atas | Menunjukkan tren naik | Beli atau tahan posisi panjang |
Pita tengah (rata-rata bergerak) miring ke bawah | Menyarankan tren turun | Menjual atau menahan posisi pendek |
Pita menyempit secara signifikan (menekan) | Volatilitas rendah; potensi pergerakan harga yang signifikan | Bersiaplah untuk penembusan; pertimbangkan titik masuk |
Harga secara konsisten menyentuh atau melampaui band atas dalam tren naik | Momentum ke atas yang kuat | Terus pegang posisi beli; ikuti perintah stop-loss |
Harga secara konsisten menyentuh atau jatuh di bawah band bawah dalam tren turun | Momentum penurunan yang kuat | Terus pegang posisi jual; ikuti perintah stop-loss |
Harga memantul dari band bawah | Tingkat dukungan potensial | Pertimbangkan untuk membeli atau menahan posisi long |
Harga memantul dari band atas | Tingkat resistensi potensial | Pertimbangkan untuk menjual atau menahan posisi pendek |
Pita mulai melebar setelah diremas | Peningkatan volatilitas; kemungkinan dimulainya tren baru | Bersiaplah untuk masuk; perhatikan sinyal konfirmasi |
Harga memantul dari band atas atau bawah menuju band tengah | Peluang perdagangan potensial di pasar yang berkisar (Bollinger Bounce) | Masukkan posisi panjang atau pendek; tetapkan order stop-loss yang sesuai |
Harga menembus di atas band atas dengan peningkatan volume | Menandakan potensi penembusan bullish | Masukkan posisi beli; tetapkan order stop-loss di bawah posisi terendah saat ini |
Harga turun di bawah band bawah dengan peningkatan volume | Menandakan potensi kerusakan bearish | Masukkan posisi jual; tetapkan order stop-loss di atas harga tertinggi saat ini |
Prolonged narrow bands (extended squeeze) | Menunjukkan pergerakan harga yang agresif akan datang | Bersiaplah untuk penembusan yang lebih besar; pertimbangkan untuk meningkatkan ukuran posisi |
Pengetatan band mengindikasikan volatilitas dan konsolidasi yang lebih rendah | Sering kali merupakan pendahulu dari pergerakan harga utama atau penembusan | Bersiaplah untuk penembusan; perketat order stop-loss |
Mengencangkan tali pengikat untuk waktu yang lama | Ketidakpastian pasar; tidak ada arah yang jelas | Sesuaikan manajemen risiko; tunggu sinyal yang lebih jelas sebelum memasuki posisi |
Bollinger Bands dan Moving Averages merupakan alat bantu penting dalam analisis teknikal, tetapi keduanya memiliki tujuan yang berbeda dan memberikan wawasan tentang kondisi pasar.
Bollinger Bands terutama digunakan untuk mengukur volatilitas. Bollinger bands terdiri dari pita tengah, yang merupakan rata-rata bergerak sederhana, dan dua pita luar yang menetapkan dua deviasi standar dari pita tengah. Jarak antara band-band ini mengembang dan menyusut berdasarkan volatilitas pasar.
Sebaliknya, Moving Average digunakan untuk menghaluskan data harga untuk mengidentifikasi arah tren selama periode tertentu. Moving Average membantu menghasilkan sinyal beli dan jual. Sebagai contoh, strategi yang umum digunakan adalah moving average crossover, di mana moving average jangka pendek melintasi di atas atau di bawah moving average jangka panjang untuk mengindikasikan sinyal beli atau jual yang potensial.
Bollinger Bands | Rata-rata Bergerak |
Mengukur volatilitas pasar dan mengidentifikasi kondisi overbought/oversold | Menghaluskan data harga untuk mengidentifikasi arah tren |
Terdiri dari pita tengah (Simple Moving Average) dan dua pita luar yang ditetapkan dua deviasi standar dari pita tengah | Dapat berupa Simple Moving Average (SMA) atau Exponential Moving Average (EMA) |
Berdasarkan rata-rata bergerak dengan pita yang menyesuaikan menurut deviasi standar | Dihitung dengan rata-rata data harga selama periode tertentu |
Membantu mengidentifikasi tren naik dan tren turun dengan menganalisis posisi harga relatif terhadap band | Mengidentifikasi tren dengan menghaluskan data harga; persilangan rata-rata jangka pendek dan jangka panjang mengindikasikan potensi sinyal beli/jual |
Menunjukkan potensi level support dan resistance berdasarkan posisi band | Bertindak sebagai level support dan resistance dinamis |
Mengukur volatilitas pasar; band mengembang saat volatilitas tinggi dan berkontraksi saat volatilitas rendah | Tidak secara langsung mengukur volatilitas; menghaluskan data harga |
Menandakan potensi kondisi overbought/oversold ketika harga bergerak di luar band | Menghasilkan sinyal beli/jual melalui persilangan rata-rata bergerak |
Efektif dalam berbagai kerangka waktu; cocok untuk trading jangka pendek, menengah, dan panjang | Efektif dalam berbagai kerangka waktu; biasanya digunakan untuk perdagangan jangka menengah dan panjang |
Berlaku untuk pasar yang berbeda, termasuk saham, forex, dan komoditas | Berlaku untuk pasar yang berbeda, termasuk saham, valas, dan komoditas |
Bisa jadi rumit bagi pemula untuk menafsirkan dan mengintegrasikannya ke dalam strategi trading | Umumnya lebih mudah dipahami dan digunakan dibandingkan dengan Bollinger Bands |
Beradaptasi dengan perubahan volatilitas pasar, memberikan wawasan yang dinamis | Menyediakan metode yang konsisten untuk mengidentifikasi tren, kurang dapat beradaptasi dengan perubahan volatilitas pasar yang tiba-tiba |
Dapat menghasilkan sinyal palsu, terutama di pasar yang berkisar | Tidak terlalu rentan terhadap sinyal palsu, tetapi masih mungkin terjadi, terutama di pasar yang sangat bergejolak |
Bagaimana Bollinger Bands dihitung?
Perhitungan band menggunakan deviasi standar dan rata-rata bergerak:
Indikator teknikal apa saja yang dapat digunakan bersama Bollinger Bands?
Indikator teknikal yang umum digunakan bersama Bollinger Bands meliputi Relative Strength Index (RSI), Moving Average Convergence Divergence (MACD), dan indikator volume. Indikator-indikator ini membantu mengonfirmasi sinyal dan memberikan wawasan pasar tambahan.
Bagaimana volume harus dipertimbangkan saat berdagang dengan Bollinger Bands?
Volume harus dipertimbangkan karena dapat mengkonfirmasi kekuatan pergerakan harga. Volume tinggi selama pergerakan harga menuju atau di luar band mengindikasikan momentum yang lebih kuat, sementara volume rendah mungkin menunjukkan tren yang lebih lemah.
Bagaimana level-level retracement Fibonacci dapat digunakan dengan Bollinger Bands?
Level-level Fibonacci retracement dapat digunakan dengan Bollinger Bands untuk mengidentifikasi level-level support dan resistance potensial. Ketika level Fibonacci bertepatan dengan Bollinger Bands, level tersebut dapat memberikan konfirmasi yang lebih kuat untuk titik masuk dan keluar.
Seberapa akuratkah Bollinger Bands?
Bollinger Bands adalah alat analisis teknikal yang banyak digunakan, namun akurasinya bergantung pada kondisi pasar dan cara penggunaannya. Bollinger Bands efektif dalam mengukur volatilitas dan mengidentifikasi kondisi overbought atau oversold, tetapi harus digunakan bersama dengan indikator dan metode analisis lain untuk meningkatkan akurasi.
Apakah Bollinger Bands bagus untuk trading harian?
Ya, indikator ini bisa efektif untuk trading harian. Indikator ini membantu trader mengidentifikasi titik masuk dan keluar potensial dengan menunjukkan periode volatilitas tinggi dan rendah.
Pengeluaran Konsumsi Pribadi mengukur total pengeluaran konsumen untuk barang dan jasa dalam suatu perekonomian. Dalam artikel kami, kami berbagi wawasan terperinci tentang PCE.
DetailAverage Directional Index adalah indikator analisis teknikal yang digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu indikator ADX.
DetailIndikator Supertrend adalah alat yang biasa digunakan dalam analisis teknikal, khususnya untuk mengidentifikasi arah tren dan menentukan titik masuk dan keluar.
DetailBergabunglah dengan Channel Telegram Kami dan Berlangganan Sinyal Trading Kami secara Gratis!
Bergabunglah dengan Telegram!