Untuk minggu yang berakhir pada tanggal 18 Januari, klaim pengangguran awal yang disesuaikan secara musiman berjumlah 223.000, mencerminkan peningkatan sebesar 6.000 dari angka minggu sebelumnya yang tidak direvisi sebesar 217.000.
Rata-rata pergerakan 4 minggu dari klaim awal naik sedikit sebesar 750, mencapai 213.500 dibandingkan dengan rata-rata minggu sebelumnya sebesar 212.750.
Tingkat pengangguran tertanggung yang disesuaikan secara musiman untuk minggu yang berakhir pada 11 Januari tetap stabil di angka 1,2%, tidak berubah dari tingkat yang tidak direvisi minggu sebelumnya. Namun, jumlah pengangguran tertanggung meningkat sebesar 46.000 menjadi 1.899.000, menandai level tertinggi sejak November 2021, saat jumlahnya mencapai 1.974.000. Angka pengangguran tertanggung minggu sebelumnya direvisi turun sebesar 6.000, dari 1.859.000 menjadi 1.853.000.
Rata-rata pergerakan 4 minggu untuk pengangguran yang diasuransikan meningkat sebesar 500, naik menjadi 1.865.750. Ini sedikit lebih tinggi dari rata-rata minggu sebelumnya yang direvisi sebesar 1.865.250, yang telah direvisi turun sebesar 1.500 dari perkiraan awal sebesar 1.866.750.
Data terbaru menyoroti kenaikan kecil dalam klaim pengangguran dan tingkat pengangguran yang diasuransikan, yang menandakan potensi pendinginan di pasar tenaga kerja.
Sumber:U.S. Department of Labor
Euro bertahan di dekat 1,05, didukung oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin dari ECB, sementara yen merosot di bawah 155,5 per dolar, tertekan oleh ancaman tarif AS tetapi menguat oleh sikap agresif BOJ.
Detail Ketegangan Tarif dan Prospek Fed Mendorong Penguatan Euro, Yen, dan Reli Logam (27.01.2025)Pasar global bereaksi terhadap ketegangan perdagangan yang baru dan perubahan ekspektasi terhadap kebijakan bank sentral. Euro melemah terhadap dolar di tengah kekhawatiran atas tarif baru Presiden Trump, sementara yen menguat karena sinyal BOJ yang agresif dan data inflasi yang kuat.
Detail Markets Shift as Eased Inflation Fears Weigh on Dollar (27 - 31 Jan)Indeks dolar turun karena kebijakan Trump meredakan kekhawatiran inflasi, tanpa menyebutkan tarif China di Forum Ekonomi Dunia. Euro naik menjadi $1,05, didukung oleh dolar yang lebih lemah, peningkatan PMI Zona Euro, dan perkiraan pemangkasan suku bunga ECB. Yen menguat karena BoJ menaikkan suku bunga menjadi 0,5%, tertinggi dalam 16 tahun, dengan inflasi inti mencapai 3% dan potensi kenaikan lebih lanjut di masa mendatang.
DetailBergabunglah dengan Channel Telegram Kami dan Berlangganan Sinyal Trading Kami secara Gratis!
Bergabunglah dengan Telegram!