Buka Akun

Dampak dalam Perdagangan: Berpikir Cepat, Bertransaksi Salah

Dampak dalam Perdagangan: Berpikir Cepat, Bertransaksi Salah
Daftar Isi

    Para trader sering kali meyakini bahwa mereka membuat keputusan yang logis, namun psikologi memainkan peran yang lebih besar daripada yang disadari kebanyakan orang. Beberapa efek mental dapat secara diam-diam memengaruhi cara kita masuk, mengelola, atau keluar dari transaksi. Pola-pola ini tidak berasal dari strategi atau analisis teknis. Mereka berasal dari cara pikiran kita merespons tekanan, terutama saat menghadapi kemenangan dan kerugian.

    Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan efek-efek paling umum yang muncul saat melakukan trading.

    Apa Dampak pada Psikologi Manusia?

    Dalam psikologi, “dampak” biasanya menggambarkan jalan pintas mental atau pola perilaku yang memengaruhi cara kita memproses informasi atau mengambil keputusan. Dampak-dampak ini bersifat otomatis. Kita tidak secara sadar memilihnya, tetapi mereka tetap memandu reaksi kita, terutama dalam situasi stres atau ketidakpastian.

    Dalam trading, efek-efek seperti ini dapat mendorong Anda untuk keluar terlalu dini, menahan terlalu lama, atau mengikuti orang lain tanpa berpikir dua kali. Berbeda dengan strategi trading atau indikator, efek-efek ini tidak terlihat di grafik. Mereka terjadi di dalam pikiran Anda, seringkali tanpa Anda sadari.

    Menyadari efek-efek ini membantu Anda mengenali pola dalam pemikiran Anda sendiri dan menciptakan perlindungan untuk menghindari kesalahan yang mahal.

    Efek-Efek Umum yang Dirasakan Trader

    Efek-efek psikologis ini tidak hanya muncul dalam teori. Mereka memengaruhi perdagangan nyata, kerugian nyata, dan peluang yang terlewatkan. Pola-pola mental ini dapat merayap masuk dan membentuk tindakan Anda bahkan jika Anda baru memulai atau mengelola portofolio besar.

    Efek Disposisi

    Efek disposisi terjadi ketika trader mengambil keuntungan terlalu cepat tetapi mempertahankan posisi rugi terlalu lama. Hal ini biasanya terjadi karena mereka ingin mengunci keuntungan kecil dan tidak ingin mengakui bahwa mereka salah dalam posisi rugi.

    Anda membeli sepasang sepatu yang tidak pas. Meskipun Anda tidak pernah memakainya, Anda tetap menyimpannya karena sudah mengeluarkan uang. Di sisi lain, Anda cepat mengembalikan barang lain hanya untuk menghindari perasaan membuang-buang uang.

    Trader sering menutup posisi yang menguntungkan terlalu dini, takut kehilangan keuntungan. Di sisi lain, mereka membiarkan posisi yang merugi terus berjalan, berharap harga akan pulih. Seiring waktu, kebiasaan ini mengurangi konsistensi dan melemahkan strategi keseluruhan Anda.

    Cara menghindarinya:

    • Gunakan aturan masuk, stop-loss, dan take-profit yang jelas sebelum setiap transaksi.
    • Review transaksi yang sudah ditutup setiap minggu untuk mengidentifikasi pola emosional.
    • Terima bahwa kerugian adalah bagian dari trading. Melindungi modal Anda seringkali lebih penting daripada “benar”.

    Efek Endowment

    Efek endowment adalah kecenderungan untuk memberikan nilai lebih pada sesuatu hanya karena Anda memilikinya. Ikatan emosional ini seringkali menyebabkan keputusan irasional, terutama saat harus melepaskan sesuatu.

    Anda mungkin memiliki ponsel lama yang sudah tidak digunakan, tetapi Anda masih enggan menjualnya dengan harga pasar. Karena itu “milik Anda,” rasanya lebih berharga, meskipun hanya mengumpulkan debu.

    Trader seringkali menganggap posisi mereka sendiri lebih berharga hanya karena mereka yang memilihnya. Sebuah saham atau ide trading menjadi “milik Anda,” dan semakin sulit untuk menutup posisi atau mengakui bahwa setup tersebut sudah tidak valid lagi. Hal ini dapat menyebabkan Anda mempertahankan posisi yang lemah lebih lama dari yang seharusnya.

    Lakukan hal-hal berikut ini:

    • Ingatkan diri Anda bahwa tidak ada posisi trading yang istimewa. Posisi trading hanyalah sebuah posisi, bukan aset pribadi.
    • Tetapkan kondisi kapan ide perdagangan tidak lagi valid. Lalu patuhi mereka.
    • Hindari memeriksa P&L terlalu sering. Fokus pada eksekusi, bukan kepemilikan.

    Ilusi Kontrol

    Ilusi kontrol adalah keyakinan bahwa Anda memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap hasil daripada yang sebenarnya. Dalam trading, hal ini sering muncul ketika trader mulai berpikir bahwa tindakan mereka dapat membentuk pasar, bukan hanya meresponsnya.

    Seseorang mungkin merasa memiliki peluang lebih besar untuk menang dalam lotere karena mereka memilih angka sendiri, meskipun peluangnya sepenuhnya acak.

    Trader mungkin percaya bahwa pengalaman, intuisi, atau timing mereka memberikan mereka lebih banyak kontrol atas pergerakan harga. Pola pikir ini dapat menyebabkan perilaku berisiko seperti menghapus stop-loss, overtrading, atau mempertahankan bias lama setelah pasar telah berubah.

    Gunakan tips berikut:

    • Fokus pada hal-hal yang dapat Anda kendalikan: titik masuk, eksposur risiko, dan disiplin.
    • Terapkan aturan dan alat yang telah ditentukan sebelumnya, seperti pesanan stop-loss, untuk mengelola perdagangan daripada mengandalkan insting.
    • Review perdagangan secara teratur untuk tetap jujur tentang apa yang berjalan dengan baik dan apa yang hanya keberuntungan.

    Efek Framing

    Efek bingkai terjadi ketika orang membuat keputusan yang berbeda berdasarkan cara informasi disajikan, meskipun fakta dasarnya sama. Dalam perdagangan, hal ini dapat merusak cara kita mengevaluasi risiko dan imbalan.

    Orang lebih cenderung memilih produk yang diberi label “90% bebas lemak” daripada yang bertuliskan “10% lemak,” meskipun keduanya memiliki arti yang sama. Cara penyajiannya mengubah persepsi.

    Seorang trader mungkin merasa lebih percaya diri membeli saham yang “turun 20% dari level tertinggi” daripada yang “masih turun,” meskipun kedua deskripsi tersebut mengacu pada aset yang sama. Bahasa yang digunakan dalam komentar pasar atau bahkan platform perdagangan dapat memengaruhi cara peluang dan risiko dipandang.

    Cara menghindari pola pikir ini:

    • Tetap berpegang pada data mentah. Fokus pada struktur harga, volume, dan indikator daripada cara situasi dijelaskan.
    • Tanyakan pada diri sendiri: “Apakah saya akan membuat keputusan ini jika angka-angka tersebut disajikan secara berbeda?”
    • Hindari bertindak berdasarkan headline atau kata-kata yang sarat emosi. Ambil langkah mundur dan lihat data aktual sebelum bertindak.

    Efek Bandwagon

    Efek bandwagon adalah kecenderungan untuk melakukan sesuatu terutama karena orang lain melakukannya, tanpa mempertimbangkan analisis atau alasan pribadi Anda. Dalam perdagangan, hal ini sering terjadi selama siklus hype atau lonjakan volume yang tiba-tiba.

    Ketika kerumunan berkumpul di sekitar seorang seniman jalanan, lebih banyak orang bergabung hanya karena orang lain menonton, bukan karena pertunjukan tersebut layak ditonton.

    Trader mungkin terjun ke aset yang sedang tren hanya karena aset tersebut dibicarakan di media sosial, grup trading, atau berita keuangan. Keputusan ini sering diambil tanpa memeriksa apakah setup tersebut sesuai dengan strategi mereka sendiri. Hal ini dapat menyebabkan timing yang buruk, membeli di puncak, atau masuk tanpa rencana keluar yang jelas.

    Jaga pikiran yang jernih dengan:

    • Bertanya pada diri sendiri apakah Anda masih akan melakukan trading jika tidak ada orang lain yang membicarakannya.
    • Tetap berpegang pada strategi Anda, bukan kebisingan pasar. Jika setup tidak memenuhi aturan Anda, lewati saja.
    • Membatasi paparan terhadap saluran hype atau membisukan platform tertentu selama jam trading.

    cta

    Pertanyaan Umum tentang Efek Psikologis dalam Perdagangan

    1. Apakah saya bisa mengalami lebih dari satu efek psikologis yang memengaruhi saya dalam satu transaksi?

    Ya. Hal ini umum terjadi ketika beberapa efek tumpang tindih. Anda mungkin terjebak dalam efek bandwagon dengan masuk ke transaksi yang populer, lalu mengalami efek disposisi dengan keluar terlalu dini. Itulah mengapa meninjau transaksi dengan pikiran yang jernih sangat penting.

    2. Apakah itu masih dianggap efek psikologis jika saya tahu bahwa saya melakukannya?

    Kesadaran adalah langkah awal yang baik, tetapi mengenali bias tidak selalu menghentikannya. Perubahan nyata terjadi ketika Anda menetapkan jaring pengaman, seperti aturan yang telah ditentukan sebelumnya dan mengikuti aturan tersebut.

    3. Apakah efek psikologis hanya terjadi selama rentetan kerugian?

    Sama sekali tidak. Rentetan kemenangan juga dapat memicu bias yang sama. Kepercayaan diri berlebihan, peningkatan ukuran posisi, atau melewatkan analisis karena “itu berhasil terakhir kali” adalah hal yang umum saat segala sesuatunya berjalan lancar.

    4. Bagaimana cara mengetahui apakah saya bertransaksi berdasarkan logika atau hanya bereaksi secara emosional?

    Tanyakan pada diri sendiri: “Apakah saya akan membuat keputusan yang sama jika tidak berada dalam transaksi ini?” Jika jawaban Anda berubah tergantung pada posisi saat ini, emosi Anda mungkin mengendalikan.

    5. Apakah efek tertentu lebih umum dalam trading jangka pendek daripada investasi jangka panjang?

    Ya. Trader intraday atau frekuensi tinggi lebih rentan terhadap efek seperti overconfidence, bias recency, dan ilusi kontrol. Investor jangka panjang mungkin lebih sering menghadapi efek anchoring atau endowment.

    6. Apakah saya harus menghindari semua emosi saat trading?

    Anda tidak bisa mengabaikan emosi sepenuhnya, tetapi Anda bisa memisahkannya dari eksekusi. Perasaan adalah bagian dari menjadi manusia. Kunci utamanya adalah menjaga emosi agar tidak mempengaruhi keputusan masuk, keluar, dan manajemen risiko.

    7. Apa tanda terbesar bahwa psikologi merugikan kinerja saya?

    Jika Anda secara konsisten melanggar aturan Anda sendiri, ragu-ragu pada setup yang jelas, atau terlalu terpaku pada transaksi masa lalu, kemungkinan besar mindset Anda bekerja melawan Anda. Itu saatnya untuk berhenti sejenak dan menyesuaikan kembali.

    Kesimpulan

    Dampak psikologis tidak hilang seiring pengalaman atau pengetahuan pasar. Mereka muncul dalam berbagai cara, seringkali saat kita tidak menduganya; selama rentetan kemenangan, setelah kerugian berat, atau saat pasar bergerak lebih cepat dari yang kita siapkan.

    Berita baiknya adalah Anda tidak perlu sempurna dalam trading. Anda hanya perlu sadar, jujur pada diri sendiri, dan bersedia membangun kebiasaan yang mengarahkan Anda menuju tindakan yang lebih bijaksana.

    Bergabung dengan Komunitas Bergabung dengan Komunitas
    Jadilah anggota komunitas kami!

    Bergabunglah dengan Channel Telegram Kami dan Berlangganan Sinyal Trading Kami secara Gratis!

    Bergabunglah dengan Telegram!