Buka Akun

Penolakan Pasar Obligasi Menjadi Sorotan Utama

Pasar hampir sepenuhnya memperkirakan penurunan suku bunga Federal Reserve lagi minggu ini, namun pasar obligasi AS terus bergerak ke arah yang berlawanan.

Alih-alih turun seiring dengan pelonggaran kebijakan, imbal hasil obligasi pemerintah justru meningkat sejak September 2024. Bloomberg mencatat bahwa perbedaan sebesar ini belum pernah terjadi sejak tahun 1990-an, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang apa sebenarnya yang ditunjukkan oleh kurva imbal hasil saat ini.

Apa yang Sebenarnya Mendorong Kenaikan Hasil

Para analis terpecah pendapat mengenai arti kenaikan imbal hasil tersebut. Interpretasi utama meliputi:

  • Ekonomi yang kuat secara tak terduga: Sebagian pihak memandang imbal hasil yang lebih tinggi sebagai tanda bahwa risiko resesi mulai mereda.
  • Kembali ke dinamika pra-2008: Sebagian pihak berpendapat pasar hanya kembali ke era ketika suku bunga jangka panjang bergerak secara independen dari pemangkasan suku bunga jangka pendek The Fed.
  • Kekhawatiran fiskal muncul kembali: Pihak yang lebih berhati-hati menunjukkan kekhawatiran atas membengkaknya tingkat utang AS dan kembalinya "para penjaga obligasi" yang menuntut imbal hasil yang lebih tinggi.

Argumen Trump tentang Pemotongan Suku Bunga Berbenturan dengan Realitas Pasar

Perilaku pasar obligasi juga bertentangan dengan klaim berulang mantan Presiden Donald Trump bahwa pemotongan suku bunga yang lebih cepat dan lebih dalam akan dengan cepat menurunkan biaya pinjaman jangka panjang. Sebaliknya, imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun telah naik hampir 50 bps menjadi sekitar 4,1% sejak The Fed mulai memotong suku bunga, dan imbal hasil obligasi 30 tahun telah naik lebih dari 80 bps. Alih-alih melonggarkan kondisi keuangan, siklus pemotongan suku bunga justru bertepatan dengan pengetatan pembiayaan jangka panjang.

Pertanyaan Kredibilitas untuk Calon Pengganti Powell

Perhatian semakin beralih ke kredibilitas jangka panjang The Fed seiring Trump bersiap untuk menunjuk pengganti Jerome Powell setelah masa jabatan ketua berakhir. Para analis memperingatkan bahwa penunjukan ketua yang didorong oleh kepentingan politik, atau menekan Komite saat ini untuk melakukan pelonggaran kebijakan moneter yang lebih tajam, dapat meningkatkan ekspektasi inflasi. Alih-alih menurunkan imbal hasil, perubahan seperti itu justru dapat mendorongnya lebih tinggi dan mengganggu stabilitas keuangan yang lebih luas.

Pemotongan Suku Bunga Diperkirakan, Faktor Lain Juga Mempengaruhi Pasar Obligasi

Pasar memperkirakan penurunan seperempat poin minggu ini dan dua pemotongan lagi pada tahun 2026, sehingga suku bunga kebijakan mendekati 3%. Namun, penolakan pasar obligasi untuk mengikuti jalur pelonggaran The Fed menunjukkan bahwa kebijakan jangka pendek bukan lagi kekuatan dominan yang berperan. Meningkatnya defisit fiskal, perluasan penerbitan obligasi pemerintah, dan pertanyaan tentang pengendalian inflasi jangka panjang kini tampaknya lebih berpengaruh dalam membentuk perilaku imbal hasil daripada tindakan The Fed.

Jadilah anggota komunitas kami!

Bergabunglah dengan Channel Telegram Kami dan Berlangganan Sinyal Trading Kami secara Gratis!

Bergabunglah dengan Telegram!